My First Book!

Gue mencetak buku perdana gue hehehehe, ini buat tugas sih, dikasih ke dosen. Jadi isinya itu karya gue dengan dua teman sekelas gue, karya rekayasa teks puisi ke cerpen. Berdasarkan pengundian, gue sekelompok ama Udin dan Dewi, kelompok yang lain-lain ada yang ngubah lagu ke cerpen, drama ke puisi, puisi ke drama, novel ke drama, cerpen ke drama, novel ke cerpen. Buku-buku kita yang dicetak itu dikumpulin sebagai tugas akhir pas UAS.

Proses gue mencetak buku ini juga ga mudah *ceilah*, gue sama Udin dan Dewi bagi-bagi tugas. Udin urusan ke percetakan, gue nyusun Prakata, Tentang Penulis dan kutipan-kutipan dari cerpen kami buat ditaro di bagian belakang buku, Dewi nyatu-nyatuin cerpen-cerpen kita dan ngatur margin, ukuran kertas, jenis huruf. Ditotal di dalem buku itu ada 18 cerpen, kita masing-masing bikin 6.

Setelah itu, gue sama Udinpun ngediskusiin judul buku kita dan desain covernya. Gue udah bilang sama Udin covernya warna biru muda aja tapi Udinnya plinplan, tadinya setuju terus ga setuju -,-
Judulnya juga mengalami tiga kali perubahan, keputusan final, judulnya:
“Aku di Senja yang Hampa” (kok perasaan gue aneh ya bacanya? Nyesek gimana gitu hhhh abaikan)
Judul itu diambil satu-satu dari cerpen andalan kita bertiga. Cerpen andalannya Udin judulnya “Aku”, cerpen andalannya Dewi judulnya “Senja di Pelabuhan Kecil” dan cerpen andalan gue judulnya “Hampa”. Disatuin jadilah “Aku di Senja yang Hampa”.
Mau baca? Ke perpus jurusan Bahasa Indonesia UNJ aja hehe ^^
Beginilah bentuk buku-buku rekayasa teks kelas 1-E pas udah terkumpul:

Tebak yang mana buku gue~


“... Sepi memagut, tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.” (Chairil Anwar – Hampa)


“..Dia benar-benar pergi tanpa sempat kupahami perasaannya dan tanpa sempat dia pahami perasaanku. Hampa itu semakin berlipat malam ini, bersamaan dengan tanda tanya yang aku juga tak tahu akan kemana berlabuhnya. Aku hampa dalam sepi dan aku tak punya jawaban” (Restu Annisa Setiati – Hampa)