Selasa, 30 Agustus 2011

aku, kamu dan Dia

Aku bersyukur atas perasaanku kepadamu yang diberikanNya

dan aku tahu Dia punya alasan terbaik mengapa kita berjalan di rute kita masing-masing

Jika kamu orang yang tepat untukku dan aku orang yang tepat untukmu, maka kita akan dipersatukan dalam jalanNya

Tidak perlu khawatir
Jika kamu memang digariskanNya untukku maka kita tidak pernah jauh

Aku percaya pada rencanaNya dan hanya kepadaNya aku memohon

Aku menyayangimu atas izinNya

dan kamu tahu?

Aku suka cinta segitiga ini, karena seharusnya memang beginilah cinta

Diberikan olehNya kepada aku dan kamu

Kemudian kita bersandar pada keridhaanNya


-Di sudut kamar, di malam takbir



Senin, 29 Agustus 2011

I'm Here to Wait and Sing

I'm thinking of you
In my sleepless solitude tonight
If it’s wrong to love you
Then my heart just won’t let me right
Cause I’ve drowned in you
And I won’t pull through
Without you by my side

(My All - Mariah Carey)

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

(Right Here Waiting - Richard Marx)

I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more

(To Love You More - Celine Dion)

I love that songs, and true, I sing it for you








Get Well Soon Nunu..

Take it easy my friend Wipe the tears from your eyes
Theres a magic in the air tonight
High in the light of your sky

(Do What You Wanna Do - Mocca)


Lo harus cepet pulih Nu, cepet sembuh, harus. Ntar kita maen coret-coret tangan lagi di kampus, ngerumpi di kostan lagi, ngerjain tugas bareng lagi, ngacak-ngacakin kamarnya Irma lagi dan katanya lo beli sepatu bareng gueeee.

Dian Sosro dan Cincau Laura kan tidak terpisahkan di kelas :"(

GET WELL SOON CINCAU LAURA!!!


Jumat, 19 Agustus 2011

Kisah Meja Belajar


Meja belajar ini udah gue pake dari jaman batu atau dari jaman Ki Benen main tanjidor. Eh? Tua amat gue. Maksudnya udah dari dulu gitu. Dari sejak gue kelas 5 SD di SDN Cingcin 1 Kab. Bandung, meja belajar ini udah jadi teman setia gue, tempat gue belajar, nulis atau membaca buku (Yaiyalah masa iya meja belajar dipake dansa?)

Gue sayang banget sama ni meja belajar meski sekarang udah ga sebagus dulu, udah ada beberapa bagian yang terkelupas tapi gue tetep ga bisa pisah sama ni meja.

Dekorasi meja belajar inipun berubah atau bertransformasi dari waktu ke waktu. Waktu gue di Bandung meja belajar ini posisinya di samping jendela kamar gue. Di langit-langit mejanya dipasangin lampu sama bokap gue biar lebih terang pas gue baca buku malem-malem, waktu gue SD, bagian rak di atas mejanya itu belom diisi buku-buku, masih kosong karena buku pelajaran gue masukin ke lemari sampingnya sementara buku-buku gue pas SD yang rata-rata adalah buku cerita anak-anak dan komik Doraemon ditaro nyokap gue di kamar bokap nyokap gue.

Ketika SMP barulah meja belajar ini mengalami perubahan, gue mulai suka baca serial Lima Sekawan-nya Enid Blyton, buku-buku klasik terjemahan, teenlit dan komik Conan, koleksi gue lumayan banyak dan barulah bagian atas meja belajar itu dijadiin rak koleksi buku gue. Buku pelajaran tetep di lemari samping, ga diganggu gugat, apalagi buku matematika, beh gue kasih posisi nyaman, kasih bantal dan gue kipasin (LOH? -,-)

Gue mulai suka berkreasi aneh-aneh dan norak (maklum gan, anak SMP, abege labil labil gitchu dewh). Meja belajarnya gue tempel-tempelin stiker bergambar, label bertuliskan nama gue yang hurufnya digaya-gaya, dan sebagainya tapi ga sampe parah kok ga sampe gue cat warna-warni itu meja belajar hueheheh. Di bawah lemari sampingnya, ada space kosong buatgue naro majalah-majalah. Nah pas kelas 1 SMP gue juga inget, gue sama temen-temen deket rumah gue buka penyewaan buku kecil gitu, iya, pake buku-buku gue, niatnya maen-maen doang eh beneran suka ada anak kompleks yang nyewa haha.

Beranjak SMA, gue pindah ke Tangerang dan meja belajar ini tentu ga bakal gue tinggalin di Bandung. Bagaimana nasibnya jika ia kutinggalkan? Nanti dia bernyanyi sendu seperti Hachi, lebah yang sebatang kara :’(

Tarnsformasi meja belajar ini ketika gue duduk di bangku SMA ga banyak, paling gue hanya mencopot paksa beberapa stiker yang membuat gue bertanya: “Heran. Kenapa dulu gue kepikiran buat nempel-nempelin stiker model begini ya? Apa yang ada di pikiran gue waktu itu?”. Yah itu namanya proses perubahan menuju kedewasaan. Koleksi buku gue pas SMA bertambah ke genre sastra, novel-novel terus buku humor kaya bukunya Raditya Dika, dan buku-buku lain yang menyimpan pelajaran penting dan bermakana, misalnya buku terbitan Tempo, buku tentang kehidupan dan lain-lain tapi gue juga masih tetep suka sama komik Conan :3

Koleksi buku gue yang ditaro di bagian atas meja belajar itupun kian bertambah sampe akhirnya ada yang harus ditumpuk di atas. Tapi menurut gue ini belom seberapa, gue pengen banget punya ruang perpustakaan sendiri dengan banyak buku di dalamnya. Semoga aja keinginan gue itu tercapai di masa mendatang ya.

Kemudian gue mulai memajang berbagai foto narsis gue di meja belajar ehehehe.

Sekarang ketika gue kuliah, meja belajar ini tetep nangkring di kamar gue, masih tetap sebagai meja belajarnya Restu Annisa. Benda mati yang paling sering menyaksikan gue belajar.

Meja belajar ini kayanya udah jadi tempat khusus gue, tempat gue belajar, ngerjain PR, baca buku, nulis, ngelamun, ketiduran, atau nangis.

Sekarang di pintu lemari sampingnya udah tergantung medali kelulusan SMA gue, sekarang di mejanya udah ditaro notebook tempat gue ngerjain tugas kuliah atau online.

Sebelumnya gue ga pernah membayangkan, gue yang tadinya nulis-nulis pake pensil di atas meja ini kemudian sekarang mengetik di atas meja ini juga.

Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Bukan hanya meja belajar ini yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu, gue yang menghabiskan banyak waktu bersama meja ini juga mengalami perubahan-perubahan itu.

Itulah siklus kehidupan, berjalan ke depan, berproses menjadi lebih dan lebih baik.

Gue mengalami banyak hal sampai ke pertengahan tahun ini. Gue belajar banyak tentang kehidupan dan menyadari berbagai hal juga.

Seperti meja belajar ini yang menemani gue selama 9 tahun menuju pencapaian mimpi, gue juga mungkin akan berubah terus menjadi lebih baik lagi (amiiin)

Entah, seperti apa Restu Annisa yang duduk di meja belajar ini beberapa tahun lagi. Gue harap adalah individu yang sedang berjalan kencang menuju perwujudan keping mimpinya yang sudah dekat.


:)

Rabu, 17 Agustus 2011

Cermin


Aku sedang bicara pada cermin dengan tikam

Aku tahu aku tak punya jawaban, entah itu jawaban atau keraguan

Bayang juga terlihat dalam cermin yang kutatap

Meski samar dan merasuk dingin bersama batas persis seperti kepergian



Boleh aku menitipkan pesan?

Kalau kamu bertemu cermin, katakan pada bayangan dalam cermin itu

Sesuatu yang kubisikkan sebelum terlambat, sebelum mimpi burukku itu jadi nyata...

Jumat, 12 Agustus 2011

Di Sudut Kota

Di sudut itu kau mengerang tak kedengaran
Kau menangis sambil terdiam
Kau sakit namun tertawa riang
Derita di ritme udara tak kau rasakan

Aku terbawa arus ke dalam matamu
Berkelak-kelok mempersembahkan cerita
Aku terhanyut dalam tatap polosmu
Dongengi aku dengan pelangi meski sebenarnya sunyi

Aku bisa melihat tawa dan tangis sekaligus di matamu
Apa yang harus kulakukan untukmu dan keluguanmu…
Untuk membebaskanmu dari sudut jelaga di saat yang lain berpesta pora?



*Selalu benci melihat pemandangan di jalan itu. Benci karena belum bisa berbuat apa-apa untuk itu. *

Bener-bener Afgan

Hari ini hari apa? Oh hari Jumat ya. Gue ga tau kenapa tiba-tiba hari ini menjadi hari yang amat galau padahal si amat aja ga galau, iyalah pasti si amat jumatan.

#heningpanjang

Ih, gue ngomong apa sih? Gue juga ga ngerti.

Ini semua berawal dari sms yang gue terima pagi-pagi buta sehabis saur, pengirim sms itu adalah temen gue, sebut saja namanya Bunga Mawar Melati Semuanya Indah (Iya, gue tau nama samarannya panjang banget). Dia ngirimin kata-katanya si Jin Wo di Secret Garden (Drama Korea).
Awalnya gue ga ngeh, maksudnya apa coba? Tapi setelah gue teliti ternyata di bagian akhir smsnya ada kata: "Hiks.."
Gue langsung ambil kesimpulan bahwa temen gue ini terjangkit kegalauan dini hari karena kalimatnya si Jin Wo ini.

Tapi yah.. setelah gue baca sms itu.. MALAH JADI GUE YANG GALAU!


“Di dunia ini ada 230 negara dengan berbagai bahasa dan aku menguasai 5 bahasa tapi tak ada satupun bahasa yang bisa menjelaskan hubungan ini. Bukan karena aku aku mencintaimu tapi karena hanya kau yang aku cintai.”


“Aku memikirkanmu hampir setiap waktu dan aku belum merasa tenang jika aku tidak tahu kau baik-baik saja atau tidak, dan kau.. bisakah kau memikirkanku walaupun hanya lima menit?”

-Dikutip dari Serial Secret Garden.

Kalimat yang kedua, sadis. *duduk di bawah shower* *lari ke hutan lalu ke pantai*

Gue akhirnya ngerti kalo maksud dari temen gue ngirim sms ini ga lain ga bukan adalah modus untuk membuat gue galau karena dia tau dan paham kalo gue berada di posisi si pembuat kalimat ini, terutama di kalimat kedua dan dia juga sepertinya tau kalo gue pasti bakalan pengen ada orang yang memberikan kalimat itu buat gue. Sayangnya ga ada.

Selamat yah Bunga Mawar Melati Semuanya Indah, penggalauannya sukses. Lo Afgan banget tau ga! Sadis!

Gue mencoba untuk mengabaikan kegalauan yang datang tiba-tiba seperti angin tornado itu. Gue menjalankan aktivitas gue seperti biasa, membereskan rumah kemudian mandi kemudian duduk di meja belajar dengan anteng di depan notebook. Gue nyalain playlist dan ternyata playlist gue juga Afgan! Ngeshuffle lagu-lagu galau semua, Terbaik Untukmu - Tangga, Apa Artinya Cinta - Melly Ari Lasso Track 1 etc etc. Bodohnya adalah gue ikutan nyanyi, kegalauanpun naik 2 level.

Terus pas gue buka twitter, belom juga gue ngetweet eh gue liat di timeline ada orang pacaran, terus ada temen gue yang ngetweet begini:
"Selamat Jumatan ya calon imamku"

.......

Timeline twitter-pun jadi Afgan.

Semuanya jadi bener-bener Afgan.


PS: Ya udahlah gue juga bisa kok bilang kaya gitu..
"Selamat Jumatan ya calon imamku yang aku juga belum tahu siapa dan ada dimana, yang aku tahu.. nanti kau adalah senyawaku dan aku adalah senyawamu. Kau adalah yang terbaik yang ditempatkan Tuhan untuk jalanku begitu juga aku untukmu. Aku tahu kita berdua sedang berjalan untuk kemudian dipertemukan lewat takdir Tuhan yang manis"

Unyu maksimal.

Selasa, 09 Agustus 2011

Bukberrrrrrrrr

Seperti yang sudah kita ketahui, tradisi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini ada banyak sekali. Selain tradisi tajil, tradisi petasan (gue paling ga suka nih, bikin jantungan tau ga apalagi pas gue ngelamun -,-)
Nah di bulan puasa ini juga ada tradisi Buka Bersama, pasti lah sebagian besar dari kalian para pembaca blog gue *pede banget, kaya ada yang baca aja thu* sering dapet undangan Buka Bersama alias BukBer alias BuBar alias BuBer entah itu bareng temen-temen sekelas, temen-temen kuliah, temen-temen kost atau keluarga besar. Banyak keuntungan yang bisa dipetik dari kegiatan Bukber, tergantung bagaimana acara Bukber itu dilaksanakan dan yang penting nuansa kebersamaannya tuh dapet.

Gue akan berbagi cerita mengenai pengalaman Bukber tahun ini yang gue alami. Berhubung Bukber IPA 2 itu baru akan dilaksanakan satu minggu lagi jadi gue hanya akan menceritakan Bukber Keluarga Besar dan Bukber kelas E JBSI hehehehe


Bukber keluarga besar H.Rohandi

Diadakan di rumah gue selaku markas besar, yang jelas bukan markas besar FBI, karena gue bukan FBI, gue bukan Fans Berat Inul *huhu garing* *disambit kaleng krupuk*
Tanpa diduga sesudah makan-makan yang diiringi teriakan berebut saos sambel antara Sarah dan Riza, gue bareng sepupu-sepupu gue mengenang masa-masa bukber tahun-tahun sebelumnya. Pasti ga pada nyangka kalo kita yang tampangnya imut-imut ini dulu sering banget maen kembang api. NGUAHAHAHA permainan anak kecil banget dah dan gue suka melakukan itu bahkan ketika SMA -,- Kembang apinya gue goyang-goyangin ngebentuk huruf terus gue gantung-gantung di dahan pohon ala ala video klip gitu deh

Sayangnya kali ini ga ada acara kembang api begitu karena halaman depan rumah yang tadinya luas dan rindang pepohonan sudah berubah karena tanahnya disewakan kepada alfamart *guling-guling di alfa* *nyalain kembang api di alfa* *dijitak pegawainya*

Gue ga tau ada angin macam apa tiba-tiba sesudah bukber sepupu-sepupu gue yang budiman mengerjakan PR mereka bersama-sama di kamar gue, ya ampun kamar gue jadi tempat belajar bareng, padahal biasanya jadi tempat karaokean atau bikin video joget2 nista mereka
Alhamdulillah yaaahhhh, Ramadhan kali ini sepertinya mereka bertobat. http://www.emocutez.com

Bukber E-Class JBSI UNJ'10

Nah ini niih.. Setelah kontroversi heboh ngalahin hebohnya ringtone sari roti di berita tv akhirnya kelas E jadi juga buka bersama. Awalnya susah tapi yang penting sabar, jangan dibawa lebay, ribet dan emosi http://www.emocutez.com
Berhasil juga mengadakan mediasi melalui grup kelas di fb haha. Kita ngumpul di kampus jam setengah limaan dan berangkat ke rumah Nunu (Iya, Nunu, teman seperjuangan gue di kampus yang doyan nongkrong di mekdi dan kalo nelpon gue ga cukup satu jam itu lagi sakit :( semoga cepet sembuh Nunuuuuuu)

Karena rumah Nunu itu lumayan jauh dari kampus (tapi yang jelas sih jauhan gue, hiks..) kita berangkat naek motor rame-rame. Anak kelas yang ikut ada sekitar 15 oranglah, jadi.. nnnggg bentar ngitung dulu.. oh iya ada 7 motor yang berangkat.

Personil: Bang Imam, Bang Dhanu, Bang Didit, Kang Udin, Wahyu, Eva, Nyai, Viken, Gue, Fanni, Vivi, Ejhot, Lidya, Dhian

Di perjalanan ada ajaa ceritanya hueheheh. Abang Imam yang tereak-tereak ke Bang Dhanu "Perhatiin jamaah lu di belakang ada gaaa?" gara-gara Udin ketinggalan hehe terus pas di turunan Bang Imam lepas tangan bikin Fanni yang di boncengannya shock. Haha gue udah paham tuh kebiasaan dia, tiap di turunan itu pasti lepas tangan, gue bahkan sampe tereak pas gue dibonceng dia, lagian gila (¬_¬)

Singkat cerita sampailah kita di rumah Nunu, cipika cipiki, ngobrol-ngobrol, terus karena waktunya mepet mau buka puasa kitapun balik lagi ke kampus.

"Kayanya kita buka di jalan dah nih"
Bener aja, pas di daerah Cipinang azan Magrib berkumandang, karena harus menyegerakan berbuka maka kita mencari toko terdekat yang menjual minuman, pada beli teh kotak, teh soda *si onyon, baru buka langsung soda -,-*
Kalo gue? Jangan ditanya, pasti beli susu coklat HAHAHA~
Nnnggg.. Kayanya ga penting juga deh gue minum apaan, yah sebenernya keseluruhan cerita ini juga ga penting, makanya jangan dibaca kalo gitu! *loh? kok lo sewot sih??* *ditimpuk teh botol*
http://www.emocutez.com

Kembali ke cerita.. jadi yah menurut gue itu adalah Unyu Momentnya E-Class, di saat minum bareng-bereng di pinggir jalan terus lanjutin perjalanan nyari mesjid, menurut gue kebersamaannya kerasa banget meskipun ga sekelas ikut

Setelah sholat kitapun ke kampus, rencananya emang mau buka bareng di kampus, di depan BNI. FYI di depan BNI ini emang suka jadi tongkrongan anak kampus terutama anak kost buat makan malem. Gue ga tau udah pada laper ga sabar ketemu makanan apa gimana, yang jelas bawa motornya pada ngebut-ngebut banget http://www.emocutez.com untung gue bawa jaket.

Udah nyampe depan BNI, kita duduk lesehan di pinggir jalan. Di saat anak-anak laen heboh pesen makanan eh gue sama Fanni malah sama-sama galau. Kenapa? Karena kita bingung mau pulang apa ngga, rumah kita berdua sama-sama jauh kakaaaak, apa yang harus kita lakukan kakaaak? *ngais-ngais batu kerikil*

Kita berada dalam dilema, kalo pulang ntar kemaleman, kalo ngga pulang nginep di kostan ntar saurnya sengsara. Gue sama Fanni sehati banget lagi, perut gue kumat cekat-cekit eh dia juga kumat cekat-cekit, untung kita ga guling-guling di jalan depan BNI gara-gara perut serasa ditusuk jarum dan ditonjokin Mike Tyson http://www.emocutez.com

Kita berdua ngelamun, sampe pas dijitak ama Bang Dhanu juga kita ga sadar.

Abang Imam yang udah gercep pesen somay dan duduk di samping kita langsung nanya: "Lo berdua kenapa?"
Gue ama Fannipun menjelaskan dilema kita berdua, Dilema Annisa dan Fanni, bagus juga dijadiin judul sinetron.

"Fanni lagi minta jemput nih ke cowok Fanni, tapi ga tau bisa jemput apa ngga" Ujar Fanni
Abang Imam langsung ngelirik ke gue dengan lirikan jail campur sadis. Gue udah duga dia mau ngomong apa..
"Tuh Sro makanya punya cowok biar bisa dijemput"
TUH KAN! UDAH GUE DUGA DIA BAKAL NGOMONG BEGITU -,-
Hei bang Imam.. meskipun punya pacar juga ga boleh seenaknya minta jemput #alasanjombloimutbernamaResannisa
"Iya tapi ga ada yang ngawatirin lo juga kan kalo lo pulang malem?"
"Ada sih, ortu gue weee" :p


Terus setelah itu suasana berubah menjadi semakin galau, abang Imam nyanyi-nyanyi lagu Berhenti Berharapnya SO7 untuk menyindir gue sementara gue cemberut. Sengaja mau ngiris-ngiris hati gue yaaa? *banting gerobak nasi goreng*
Jangaaan plis jangan iris-iris hatiku yang sudah teriris itu dengan nyanyian berbau putus asa seperti itu http://www.emocutez.com

Akhirnya Fanni bilang cowoknya ga bisa jemput *gue ga tau harus seneng apa sedih?* dan atas saran dari teman-teman kitapun memutuskan untuk nginep aja di kostan demi keselamatan. Tadinya mau di kostan gue eh terus Fanni mencetuskan ide untuk nginep di kostan Uul biar rame bertiga. Ya sudah, setelah makan-makan beres, gue dan Fanni pamit undur diri ke kostan Fanni, ambil baju tidur terus gue ke warung beli obat maag karena gue lupa bawa plantacid *nyahaha -__-*

Gue sama Fannipun cabut ke kostan Uul dan tidur dengan lelap disana kemudian sahur bersama :')
Maap ya Ul gue sama Fanni bikin rusuh kostan lo

Esoknya guepun pulang kembali ke rumah.

Menurut gue meskipun buka bersamanya sederhana *ga sampe booking tempat makan atau semacamnya* tapi rasa kebersamannya itu dapet gitu loh

Ntar kita jalan-jalan bareng lagi, ok Abang-abang dan Teteh-tetehku di E-Class ;)

Muah~



PS: Sorry post tidak penting kali ini tidak disertai foto.. Maklumin aja soalnya pas bukber gue lagi galau gara-gara masalah pulang jadi ga sempet poto-poto, Ejhot sempet sih moto-moto tapi gue lupa minta hehe.


Percakapan Cuaca yang Tidak Biasa

"Ma, 'cuaca'nya lagi mendung"
"Wah siap-siap payung dong. Ya Allah jadikanlah langit itu selalu cerah"
"Lo ngerti maksud gue?"
"Ya iyalah gue ngerti, orang gue belajar tentang 'cuaca' dari elo"
"Emang belajar apaan?"
"Belajar pake kata-kata yang sulit dimengerti, ya kurang lebih biar maknanya ngambang dan yang baca atau denger cuma bisa melambaikan tangan ke kamera"
"Sialan.. itu mah bukan gue, ada jg gue yang ngelambai ke kameranya *keselek busway*"
"Haha terus nyerah dong? Ngelambai ke kamera?"
"Ngga, yang ngelambai ke kameranya ga nyerah, cuma lambai-lambai doang tapi tetep di tempat"
"*guling2 di dapur*"

-Percakapan via SMS-
Dua-Makhluk-Kostan-Cat-Hijau-yang-Tidak-Penting-tapi-Bermakna

Yah.. 'Cuaca' memang tidak selalu cerah.. kan?

Annisa dan Irma

*TransJakarta Matraman - Central Senen*


Rabu, 03 Agustus 2011

Harry Potter 7 Part 2 dan Penyesalan

Hari Selasa tanggal 2 Agustus 2011, gue nonton Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 bersama sepupu gue yang sudah sering diceritakan disini yang juga eksis di kalangan tukang cimol sebagai pelanggan setia: Putri Aulia G. (Ciprut)

Kita udah nebak pasti ngantri banget deh. Tadinya kita mau stand by di depan XXI pas abis saur tapi ga jadi karena kayanya anginnya dingin. (LAGIAN SIAPA JUGA YANG MAU NGANTRI JAM SEGITU -,-)

Beneran rame banget dah, padahal udah hari keempat setelah pemutaran perdana, gue sebenernya ga suka keramaian yang seperti itu tapi ini demi Harry Potter yang udah gue nanti-nanti. Gue dan ciprut mengantri dengan tertib dengan prinsip: “Bebek aja bisa ngantri dengan baik dan benar, mengapa kita tidak?!” dan memblokade orang-orang yang mau nyerobot antrian dari belakang kita.

Akhirnya setelah perjuangan dan pertumpahan darah *woelah?* kitapun berhasil mendapatkan tiket pukul 13.30, tapi sayangnya di kursi yang paling depan, tapi ga apa-apalah daripada ngga sama sekali.

Pas ngantri dan lagi ngobrol-ngobrol sama Ciprut, gue bilang gini:

“I think I’m gonna cry”

Yep, gue yakin banget gue bakalan nangis, selain karena gue adalah tipe orang yang nonton drama korea atau reality show 'jika aku menjadi aja' mewek.. HP 7 ini adalah film terakhir, gue juga tau kalo bakalan banyak kejadian yang mengharukan.

Si Ciprut bilang gini:

“Gue mah ga bakal, gue itu bakalan nangis kalo lagi ada masalah yang kesananya bakalan bikin gue ribet, kalo masalah si Harry doang mah gue ga bakalan nangislah”

Oh gitu yah. Hmm padahal mah ternyata pas nonton……

GUE DENGER LO NANGIS SESENGGUKAN PUT DI SAMPING GUE PAS HARRY NGELIAT KENANGANNYA SNAPE. GA NANGIS APAAN? HAH? -___-

Gue juga nangis pas bagian itu, pas Snapenya dibunuh dan pas Harry ngeliat kenangan Snape di pensieve di kantor kepala sekolah.

Bahkan saking terhanyutnya gue, pas Snape ngasih liat patronus rusa betinanya ke Dumbledore dan Dumbledore bilang..

“Lily? After all this time?”

Gue jawab duluan sebelum Snapenya buka mulut..

“Always” Kata gue, baru abis itu Snapenya bilang “Always”.

Anak kecil yang duduk di sebelah kanan gue sampe nengok ke arah gue terus bengong. Mungkin dalam hati dia berkata: “Kenapa Dian Sastro yang jawab?”

Eh?

Hehehe becanda

Mungkin anak kecil itu bertanya-tanya kenapa gue bisa tau dialognya?

Hmm Itu karena bagian itu di bukunya gue baca berulang-ulang meski gue baca versi Indonesianya.. huehehe

Kalimat itulah yang akhirnya jadi kalimat favorit gue di film Harpot 7 Part 2 ini. Ngegambarin cinta dan kasih sayang yang tulus. Oenyoe.

Image and video hosting by TinyPic
Pas adegan-adegan pertarungan di Hogwarts juga keren meskipun ada banyak yang ga sesuai ama buku.
Ron sama Hermione, pasangan favorit gue juga unyu tuh :3

and.. Man of the match is.. Neville Longbottom! Tuh kan ga salah deh gue suka sama tokoh ini dari sejak di Harpot pertama. 19 tahun kemudian dia jadi profesor yang ngajar herbologi di Hogwarts.

Banyak juga yang ga sesuai sama di buku tapi ya selebihnya sih KEREN BANGET! :D

Terus apa tuh yang dimaksud sama ‘Penyesalan’ yang gue cantumkan di judul? Ngga, gue ga nyesel sama sekali nonton Harpot tadi, masa iya sih gue nyesel? Ga mungkin.

Nah, yang bikin gue nyesel banget-bangetan adalah kejadian pas gue ngantri tiket. Ceritanya gini, pas gue udah sampe antrian depan banyak anak-anak ABG yang pada minta titip beliin tiket, jadi mereka ga ngantri dan nitip ke yang udah nyampe antrian depan, gue otomatis jadi serbuan titipan, udah mah antriannya juga rusuh. Gue orangnya kadang susah nolak kalo dimintain bantuan, ga tegaan juga, akhirnya gue nerima titipan-titipan itu. Buset pada nitip banyak banget lagi, gue jadi ngerasa ga enak sama yang pada ngatri di belakang.

Terus pas udah bagian gue beli, ada ibu-ibu ke sebelah gue “Mbak mbaaak, boleh nitip ga?” Gue yang waktu itu udah didorong biar maju ama yang belakang karena udah bagian gue beli dan udah ditungguin juga sama mbak penjual tiketnya ga punya pilihan lain selain berkata sambil lalu: “Yah maaf Bu, udah banyak”

Akhirnya gue beli tiket buat gue dan Ciprut, juga tiket-tiket titipan itu. Pas udah keluar antrian gue nyariin ibu-ibu tadi, nyesel ga bantuin dia. Ternyata dia di antrian belakang, jalannya… (maaf) agak keseret.

Gue langsung ngerasa amat sangat bersalah dan nyesel. Nyesel banget, kenapa gue nolak dititipin tiket sama ibu itu, apa susahnya sih gue nerima titipan tiket satu lagi? Gue ngerasa bodoh banget. Beneran, ga boong. Gue masih ngerasa nyesel dan terus kepikiran sampe ke rumah. Maafin saya ya Bu.. Maaf :’(