Minggu, 15 Januari 2012

Selembar Daun


Hatiku selembar daun, melayang jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

(Hatiku Selembar Daun – Sapardi Djoko Damono)

Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak, 1982.

Ini puisi karya Sapardi favorit gue setelah "Aku Ingin". Saking sukanya, puisi ini jadi salah satu puisi yang gue kaji di jurnal ilmiah gue, jurnal tugas akhir Kajian Puisi.. dan disini gue bik
in kelanjutan dari puisi itu hehehe ^^

Aku tidak ingin jadi daun yang terbawa angin kemudian tidak pernah kembali
Aku tidak berhenti terbawa angin kesitu, aku masih ingin tetap disitu,
Sedingin apapun cuacanya menusuk telak padaku.
Aku kemudian menerbangkan layangan bersama selembar daun kering
Di belakangnya kutulis harapan
Kemudian ia terbang di antara awan hingga tak kelihatan
Aku harap layangan dan daun itu jatuh.. tepat di tempatmu

-Resannisa, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar