Sabtu, 31 Desember 2011

Tugas-tugas yang Mengesankan (Wawancara dan Parodi)

Desember.. salah satu bulan yang gue sukai dari tiga bulan dalam setahun dan ada dua tugas yang meninggalkan kesan di hati gue di bulan Desember ini. Tugas Akhir Berbicara Interpersonal dan Tugas Akhir Pragmatik.

Jadi gue akan bercerita tentang dua tugas akhir ini karena dua tugas ini memang membekas di hati *halah membekas di hati, ga move on lo!* *pelis deh thu, fokus*

Tugas akhir pragmatik, setelah memodifikasi cerpen adalah pementasan parodi (drama humor). Satu kelompok terdiri dari 4-6 orang, dan kelas gue terdiri dari 6 kelompok dengan jadwal pementasan hari Kamis, 22 Desember jam 13.00 di Q102. Masing-masing kelompok di kelas gue mementaskan parodi berdasarkan cerpen karangannya Seno Gumira Ajidarma di Buku Kumpulan Cerpen “Trilogi Insiden”. Dari judul bukunya aja udah serem kan, nah cerpen-cerpen di dalamnya juga serem-serem dan kita harus mengubahnya menjadi drama humor. Muahaha..
Ini adalah tugas yang boleh gue bilang sebagai tugas yang gila, baru dikasih tau kalo hari Kamis itu langsung pentas pas hari Selasa dan waktu itu belom ada persiapan sama sekali. Bayangkan pemirsa, malah tadinya mau hari Rabu, gila aja, naskah parodi kelompok gue sih udah diselesaikan dengan mengeluarkan roh inspirasi nyeleneh gue tapi kan kostumnya? Latihannya? Apa kabaaaar?
Alhasil selama dua hari (Selasa dan Rabu) gue sama partner-partner kelompok gue yang lain, Ejhot, Septi, Didit dan Kak Eko mempersiapkan segala keperluan dan kemudian latihan-latihan. Judul Parodi gue adalah "Sebatang Pohon di Luar Desa" diadaptasi dari cerpen Seno Gumira Ajidarma (seperti yang gue kasih tau di awal tadi). Septi berperan jadi pohon, otomatis kita harus bikin kostum pohon, gue ampe ngambilin daun pohon mangga di deket pendopo. Gue sendiri berperan sebagai nyonya Belanda genit bernama Dolorossa yang berlipstik merah menyala, Didit jadi Alfonso, Ejhot jadi Adelino dan Kak Eko jadi perampok -_-
Gara-gara parodi ini, ampe tengah malem gue masih di kampus terus Nunu ama Mega nginep di kost. Ampe jam 10 masih latihan di terbuk, tapi yang latihan sih bukan kelompok gue.. kelompoknya Nunu, Mega, Emak, Aulia, Uul, Darto Batagor mereka bakal mentasin parodi adaptasi cerpen "Saksi Mata" karya SGA juga gue cuma nemenin, gue baca naskahnya mereka lucu deh :D
Esok hari...
Pas didandanin sebelum pementasan sumpah asli gue kaget liat muka gue sendiri, apalagi lipstiknya itu, ga nahaaaan, merahnya tebel banget terus berkilau-kilau lagi. KYAAAA IT'S NOT ME!!!! -0-
"Ya ampun Nisaaa? Lipstiknyaaa?"
"Apa lo? Mau gue cipok?"
*pendalaman karakter* *padahal mah ih geli*
Saat pementasan, gue improv-improv aja biar lucu pokokna mah, yang lainnya juga lucu-lucu tapi yang sukses bikin ngakak adalah kelompok "Saksi Mata", sama "Antonio" :D
Proudly present! E-Class Parody! #jengjeng itu foto bareng Pak Sam sesudah pementasan huehehe
yang mana coba gueee? Itu make-upnya udah gue hapus karena ga betah, jadi di foto ini ga terlihat terlalu menor :p
Gue, Nunu dan Andrall sehabis pementasan.. Nunu mukanya merah-merah karena dia berperan sebagai saksi mata yang matanya dicongkel oleh ninja boyband -___-

Tugas kedua adalah.. Wawancara dengan tokoh nasional (Tugas Keterampilan Berbicara Interpersonal)
Tugas ini dikasih dari awal semester dan sukses membayangi pikiran anak-anak kelas selama berbulan-bulan. Masalahnya, wawancaranya ga boleh sama tokoh yang ecek-ecek, harus bener-bener tokoh gitu.
Awalnya gue mau wawancara sama Iwan Fals, pas gue mengutarakan maksud hati gue itu pada bokap, bokap gue langsung excited dan ngasih contact person komunitas sekaligus manajemen Iwan Fals *kenapa bokap gue bisa tau? karena dia sejak remaja sudah negfans sama Iwan Fals, sekian*
Gue telpon manajemennnya dan...... katanya Iwan Fals sibuk, jadwalnya padat, ga bisa wawancara..
Hiks sedih T__T bokap gue juga ikutan kecewa, tadinya kalo gue berhasil wawancara Iwan Fals kan dia mau nyetak fotonya terus digedein seukuran 4R -__-
Selanjutnya gue mencoba untuk wawancara Alfito Deannova tapi ternyata ga bisa juga..
Gue ngerasain banget yang namanya jatuh bangun, ditolak sama tokoh dan sebagainya.
Kemudian satu persatu temen gue udah dapet wawancara tokohnya..
Emak berhasil wawancara sama Sutiyoso (Bang Yos), Nunu sama Akbar Tandjung, Dewi sama Putu Wijaya, Mega sama Titi Said, Dhian wawancara sama Pak Busro (KPK), Fanni sama Indro dan lain-lain.
Gue mencari-cari lagi cara, sebelum mepet deadline pokoknya gue harus wawancara tokoh! Anak-anak power rangers ikut bantuin
Dan akhirnya….. gue bisa wawancara sama Pak Ali Mustafa Yaqub, Imam Besar Mesjid Istiqlal, Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI. FYI dia juga yang jadi pendamping Obama waktu ke Istiqlal.
Setelah gue melewati berbagai perantara, guepun bisa langung menghubungi beliau dan beliau bersedia diwawancara hari Jumat 17 Desember 2011 di Ruang Imam Besar Istiqlal seusai Sholat Jumat.
Asli, gue deg-degan abis pas mau wawancara, jam 11 gue udah nongol di Istiqlal dianter sama sohib gue si Bisma KW4 dan sambil nungguin Sholat Jumatnya selesai gue puter-puter halaman Istiqlal, duduk di bawah pohon sambil mengatur rasa nervous dan baca-baca lagi profilenya Pak Ali terus ngobrol-ngobrol sama anak-anak kecil yang jual kantong plastik di sekitar area mesjid.
Pas Sholat Jumatnya udah kelar, gue makin deg-degan, terus si Bisma sms
“Tuh yang mau lo wawancara tadi jadi imam, sekarang lagi nemenin Raja Arab sambutan dulu”
….
Gue entah kenapa langung nyengir, Raja Arab? Gue kira becandaan, taunya emang ada kunjungan Raja Arab ke Istiqlal
Setelah beres, guepun menuju ke ruang Imam Besar di lantai 1, DEG-DEGAAAN, TERUS PENGEN PIPIIIIS!.
Akhirnya ketemu juga sama Pak Ali. Bicaranya emang tegas tapi dia baik sekaliii.
Setelah wawancara gue langung tersenyum gembira tiada henti hehehe :D
Terima kasih banyak Pak Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA.


Unforgettable interview ^^

Begitulah 2 Tugas yang mengesankan di akhir tahun.
Yep, sebentar lagi Semester 3 selesai, menuju semester 4.
Sukses untuk kita semua E-Class!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar