Gue bukannya mau nyombongin salah satu mimpi gue tapi cuma mau berbagi cerita.
Sering liat anak jalanan? Pasti sering, di Jakarta apalagi, banyak banget bertebaran dimana-mana. Ngeliat tatapan kosong mereka, tawa mereka, senyum mereka, mata mereka, gue tau jelas.. ini bukan keinginan mereka, tapi siapa yang tahu kepolosan anak-anak? Mereka yang berjalan tak beralas kaki sambil bawa kecrekan itu hanya tertawa saat tahu dia diperbudak uang, kekuasaan dan paksaan yang mengungkung masa kanak-kanak mereka. Isi kepala mereka masih banyak dipenuhi pelangi yang pelan-pelan dikotori warna-warna pucat, memenjarakan imajinasi kecil mereka.
Apa yang mereka cari? Jelas, uang. Anak-anak kecil yang seharusnya belum mengerti uang sudah tenggelam kesibukan cari uang, hirup asap knalpot banyak-banyak, injak panas aspal, mandi keringat, akrab dengan sorot matahari, nikmati air hujan dan pandangan acuh tak acuh orang-orang berpakaian rapi.
Pagi-pagi bukan seragam yang mereka kenakan, bukan buku pelajaran yang mereka bawa.
image taken by me.
Mereka tidak seharusnya berada disitu.
Salah satu niat gue setiap kali ngeliat mereka adalah... bikin sekolah buat anak-anak jalanan.
Sekolah, tempat mereka seharusnya belajar, bermain sewajarnya, bukan jual suara, asongkan bungkus permen, menaruh asa di recehan-recehan.
That's it.
Nah, gue bukan tipe orang yang harus koar-koar buat nunjukkin apa yang mau gue raih, bukan omong doang tapi ga ngomong.
Silence doesn't mean I never do anything. ;)
oh ya, satu lagi, ada kalimat dari buku biografi Iwan Fals punya bokap gue
"Ketika semua orang bersuara dan berteriak tidak ada seorangpun, dapat disebut sebagai pemberani, namun saat semua diam, dan ada yang berbisik... dialah pemberani sejati"
Selamat malam :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar