Sabtu, 24 Maret 2012
Langit Biru Mendekap
Menulisnya Resannisa
“Beli yang mana ya? Yang ini kayanya bagus sih tapi penulisnya belum terkenal”
“Kalo semua orang pikirannya kaya gitu, cuma beli buku yang penulisnya udah terkenal..ni toko buku ga bakal laku woy”
“Iya juga ya.. Ntar pas buku gue terbit, nama gue kan belum dikenal juga. Lo harus beli buku gue ya!”
Hehe.. Jadi maksud dari percakapan gue dengan sohib gue yang gue post ini bermaksud untuk menyiratkan kalau gue sedang dalam proses ke arah situ. Wish me luck! ^^
Prosesnya emang banyak tersendatnya, kadang-kadang gue kaya orang kesurupan kebut ketik-ketik di depan komputer *silakan khawatirkan keselamatan keyboard komputer gue* tapi kemudian gue leyeh-leyeh ga jelas – ngemil-ngemil apa yang bisa dicemil, dengan kondisi masih buka microsoft word. Padahal nih ya, seorang penulis pernah mengatakan: “Jadilah penulis yang menulis tidak hanya ketika sedang ingin/mood.”
Mungkin gue tergolong penulis yang menyerah pada kualitas dan kuantitas mood yang kadang suka dikaitkan juga sama kondisi langit. *Btw, emang lo udah jadi penulis Nis? Iyalah, ini gue penulis blog -_-*
Buku ide gue juga udah ga jelas bentuknya, segala kertas diselipin dimana-mana, coretan dimana-mana, karena inspirasi atau ide itu datengnya ga liat waktu, kadang pas gue lagi ngantri beli makanan di warung makan *biasa, anak kost*, terus ketika lagi di transjakarta, ketika lagi ngejemur, ketika lagi pake sepatu dan ketika lagi di kamar mandi.
Secara konsep, sebenarnya sudah disimpan di dalam kepala gue tapi gue sampe sekarang masih belom bisa nyelesein, ada juga project bareng anak-anak kost lain yang masih rahasia dan itu juga belum tuntas.
Ya sudah mari kita tunggu saja si gue ini menyelesaikannya, ga cuma omong doang, ga cuma mukul-mukul tong kosong doang, ga cuma stuck di prolog dan bab awal -,- >> kebiasaan dari pas SMP-SMA.
Oh ya, my first fanfiction: Aegyo Couple udah dipublish di SMTown FF. Buat yang mau baca silakan diklik -> AEGYO COUPLE BY RESANNISA
Coming Soon: FF Onew Jiyeon judulnya One Year Later sama I Have Your Key.
Gue tertarik buat nulis FF soalnya buat menyalurkan cerita yang santai dan ga njelimet, genre yang menarik kan. Bisa dicoba, penulis ga harus berkutat di salah satu genre kok.
Menulis adalah bagian dari hidup yang menyenangkan, saat dimana kamu akan memiliki ruangmu sendiri dan mendesain ruangmu sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Menulis berarti meninggalkan sebagian dirimu di dalam tulisanmu.
Anggaplah menulis itu seperti menunjuk bintang-bintang di langit malam kemudian memindah-mindahkannya dengan ujung jarimu, mengaturnya menjadi kesatuan rasi bintang yang indah. Seperti menulis di kanvas langit..
Saat aku menulis aku merasa sedang menaiki komidi putar sambil menggigit permen kapas yang manis dan aku sendiri yang menentukan kapan komidi putar itu akan berputar kencang, melambat kemudian berhenti. ^^
Resannisa
Sabtu, 17 Maret 2012
Dia
Dia miskin?
Apakah itu inginnya?
Adakah yang bisa menjawab pertanyaannya?
Hanya Ia yang dia percayai yang bisa memberikannya jawaban
Karena hidup adalah pertanyaan dan muara jawaban ada pada Tuhan
Dia miskin? dia terbiasa menelan kepahitannya sendirian
Dia terbiasa jadi saksi apa yang mereka pamerkan dan pertontonkan
Matanya terbiasa, benaknya terbiasa, hatinya yang juga inginpun terbiasa
Dia terbiasa dengan unsur-unsur congkak duniawi yang menginjaknya
Dia terbiasa tidak punya apa yang orang lain punya
Dia terbiasa untuk menahan diri karena tahu material yang dimilikinya
Dia tahu, dia mafhum, dia terima saat ekspektasinya takkan mudah terpenuhi
Saat waktu dan kondisi seolah menjadi tirani
Dia tahu itu, tak perlulah kalian beritahu
Kalau dia bukan sang putri, dia tahu dia upik abu
Tapi benarkah ia miskin?
Materi memang.. tapi dia punya mimpi
Dia punya angan, punya asa, punya tekad
Dia punya awannya sendiri
Dia mencari ilmu, dia punya tulisan
Ketika raganya mati, pemikirannya takkan ikut mati
Dia punya mimpi
Masihkah kita sebut dia miskin?
Masihkah kita sombongkan apa yang kita miliki? Segala yang hanya sementara itu?
Dia sama sekali tidak miskin.
Apa lagi kini? Permasalahannya... tentang perbedaan lagikah?
-Resannisa, 16 Maret 2012
*Karena ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan dan keinginan bersumber pada kepahitan... itulah hidup bagi golongan orang-orang tertentu.. Orang-orang yang percaya akan mimpi dan perwujudannya. Orang-orang yang berikhtiar untuk masa depannya.*