Sejauh itukah jarak kita kini?
Seperti jarak galaksi Bimasakti dan Andromeda, terselimuti sunyi, tak terjangkau cahaya mata sang lunar yang putih
Sejauh itukah aku tertinggal darimu?
Aku diam menunggu senyum yang datang darimu, seperti dulu.. menaklukkan hampaku seperti poros angin yang datang dari berbagai sudut semesta
Sejauh itukah kamu meninggalkanku?
Sampai kau tak mendengar rintik hujan pelan dari mataku dan mendengar bisik di sela ketidakberdayaanku, memanggil namamu, diiringi nyanyianmu
Tidak kau dengar?
Sejauh itukah aku dan kamu mengambil langkah?
Ataukah hanya kamu yang mengambil langkah? Sementara aku tetap mendiami galaksiku yang kembali sepi
Tidak, galaksimu juga sepi dan dingin, begitu juga hatimu tapi sepertinya itu hanya aturanmu untukku
Bukan untuk seseorang baru yang kan kau sambut di gerbang galaksimu
Sejauh itukah kita kini?
Sejauh Bimasakti dan Andromeda?
Tapi mengapa aku masih bisa merasakan kehadiranmu?
Meski aku tahu kamu melangkah cepat seolah meteorit medampingi gerakmu
Aku bisa merasakanmu, bagaimana bisa kamu tertinggal dalam diriku?
Ah.. jarak Bimasakti dan Andromeda
Mungkin sebenarnya kita tidak sejauh itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar